Apa yang Mempengaruhi Penggunaan Flokulan?
⑴Nilai pH air
Nilai pH air mempunyai pengaruh yang besar terhadap efektivitasflokulan anorganik.
Suhu air mempengaruhi laju hidrolisisflokulandan laju serta struktur pembentukan bunga tawas.
Ukuran partikel pengotor yang tidak merata dalam air bermanfaat untuk koagulasi, sedangkan partikel pengotor yang kecil dan seragam akan menyebabkan efek koagulasi yang buruk.
⑷Jenis flokulan
Pemilihan flokulan terutama bergantung pada sifat dan konsentrasi koloid dan padatan tersuspensi dalam air. Jika polutan dalam air sebagian besar berbentuk koloid, sebaiknya gunakan flokulan anorganik untuk mengganggu kestabilan dan menggumpalkannya. Jika floknya kecil, flokulan polimer atau koagulan seperti gel silika aktif perlu digunakan dalam kombinasi.
⑸Dosis flokulan
Kapanflokulan anorganikdan flokulan organik digunakan bersama-sama, flokulan anorganik harus ditambahkan terlebih dahulu, baru kemudianflokulan organik. Ketika berhadapan dengan ukuran partikel pengotor di atas 50 μm, flokulan organik sering ditambahkan terlebih dahulu untuk menyerap dan menjembatani, dan kemudian flokulan anorganik ditambahkan untuk menekan lapisan ganda listrik untuk mengganggu kestabilan koloid.
Pada tahap pencampuran, flokulan dan air diharuskan tercampur dengan cepat dan merata. Pada tahap reaksi, perlu untuk menciptakan peluang tumbukan yang cukup dan kondisi adsorpsi yang baik agar flok memiliki peluang pertumbuhan yang cukup, dan untuk mencegah flok kecil yang dihasilkan terserap. Pecah-pecah, sehingga intensitas pengadukan harus dikurangi secara bertahap dan waktu reaksi harus cukup lama.